Minggu, 25 April 2010

Infrastruktur Transportasi Darat

Transportasi darat di Indonesia merupakan sarana paling penting dalam memajukan perekonomian nasional. Kita melihat bahwa jaringan lalulintas darat terutama sepanjang pulau Jawa dan Sumatera memegang peranan yang sangat vital. Tanpa transportasi darat yang memadai distribusi sembilan bahan pokok akan terganggu. Dan merupakan kenyataan pula bahwa infrastruktur yang menjadi landasan utamanya masih belum mendukung. Jalan raya masih terbatas jalurnya, demikian pula kereta api. Pemikiran pembuatan jalan tol trans-jawa masih dalam angan-angan karena terbentur pada faktor pembiayaan dan pembebasan lahan yang sangat menghambat. Perselisihan mengenai harga tanah sangat dominan. Biasanya, para calo tanah sudah mendahului untuk membeli tanah penduduk dengan harga murah. Lalu mereka menjualnya dengan harga tinggi (diatas NJOP) kepada pemerintah atau investor jalan tol. Timbullah masalah yang berlarut-larut. Pembangunan jalan pun menjadi tertunda. Ketegasan pemerintah dan pemerintah daerah sangat berperan dalam hal ini. Sayangnya, oknum pemerintah daerah diduga ikut terlibat dalam mafia tanah ini sehingga makin memperkeruh situasi.

Perluasan jalur kereta api dengan rel ganda juga terkendala dengan masalah pendanaan serta pembebasan lahan. Monopoli PTKA tidak bisa diganggu-gugat sehingga tidak memungkinkan bagi swasta untuk mengelola kerata api sendiri. PTKA pun tidak mungkin mempunyai dana untuk memperluas jalur KA serta memperbaiki sistem perkeretapian secara komprehensif. Akibatnya, pengembangan transportasi darat melalui kereta api menjadfi lamban. Ada baiknya, jika PJKA melakukan studi banding ke Mumbai, India, sebagai salah satu kota yang memiliki jalur kereta api yangt teraman di dunia. Sistem keamanan melalui teknologi informasi yang canggih telah diterapkan disana. Dengan sistem pengamanan tersebut sudah kecil sekali kemungkinan diua buah kereta api bertabrakan karena masing-masing loko sudah dipasang sistem yang saling berhubungan melalui GPS.

Walaupun kereta api secara bertahap sudah mengalamai perbaikan pada akhir-akhir ini, namun perjalanan masih jauh untuk memuaskan konsumen dengan harga terjangkau. Secara ideal. sebenarnya kereta api merupakan alat transportasi massal yang paling diharapkan oleh rakyat banyak. Yang paling sulit dilakukan oleh PTKA adalah perawatan (maintenance). yang sejak puluhan tahun yang lalu selalu tidak berhasil dilakukan secara tuntas. Banyak gerbong penumpang yang WC nya rusak, jemdelanya tidak bisa dibuka, tempat duduknya amburadul, coretan dimana-mana, pengemis berkeliaran di gerbong, pengamen plus instrumennya bernyanyi dengan suara keras, pedagang asongan bolak-balik menawarkan dagangannya. Semuanya sangat mengganggu kenyamanan penumpang. Mungkin hal ini disesuaikan dengan tarif yang sangat murah di kelas ekonomi. Bayangkan, dengan uang Rp. 1.000,– (seribu rupuah) kita bisa naik kereta api (KRD) dari Pasarminggu sampai ke Jakarta-Kota. Karena itu tidak heran apabila gerbongnya sangat tidak manusiawi, penuh sesak, pinta tidak bisa ditutup, pengap, dan bahkan masih banyak yang naik diatas gerbong menantang maut.

Salah satu alternatif dalam meningkatkan penegembanagan jalur transportasi darat adalah melalui jembatan yang rencananya membentang antara pulau Jawa dan Sumatera. Jika proyek jembatan ini berhasil diwujudkan kelak, maka anak cucu kita yang akan menikmatinya. Pada saat itu mungtkin perekonomian kita sudah lebih maju daripada sekarang. Dengan adanya jembatan yang terpanjang di Asia ini diharapkan jalur darat antara Jawa dan Sumatera menjadi lebih terintegrasi sehingga memicu pembuatan jalan tol trans-sumatera yang menghubungkannya dengan jalan tol trans-jawa. Apabila hal ini terwujud, maka secara otomatis akan memperluas jaringan jalan provinsi, jalan kabupaten dan jalan desa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar